Kendali Diri, Menghapus Ilusi
Hal paling susah adalah untuk mengendalikan diri. Kak Winda mengajarkan padaku kurang lebih adalah jika wanita hanya ingin berteman, maka dia akan akrab. Jika dia menyukai, dia justru menjaga jarak.
Pada hari itu, ayah UIS memberikan sebuah konfirmasi bawah sadar dengan kalimat Kak Winda. Mengapa aku bilang demikian? Karena memang seharusnya berteman tidak pilah-pilih, yang aku aminkan karena sewaktu S1 dulu aku juga memahami seperti ini.
Aku hanya memandangnya berlebihan saja, atau ya kembali lagi, aku hanya kelelahan dengan kesepian sehingga rentan dengan kesalahan penafsiran.
Sekali lagi, aku hanya sendirian dalam hal ini. Kesalahpahaman yang diciptakan oleh pikiranku menjerumuskan diriku dalam sebuah ilusi yang aku sangat benci. Sekali lagi, terjebak dalam ilusi yang sebenarnya tidak ada dan tidak diperlukan. Memang, kala pertama rasa itu muncul, krisis identitas yang bisa merenggut nyawa bisa terhindarkan. Namun, setelah realita bisa dilihat dengan warna jernih, aku langsung sadar bahwasanya ini hanyalah ilusi. Kami hanya teman dan tidak pernah lebih dari itu.
Bangun. Ini hanyalah ilusi.
Komentar
Posting Komentar
Silakan berkomentar!
Posting Iklan Promosi (kecuali promosi blog) tanpa komentar ke subjek akan dihapus.