Perkuliahan: Jika Aku Bisa Bertemu Kamu 4 Tahun Lagi [Semester 3]
Semester paling laknat. Semester dengan IP paling amblas. Itu gambaranku terhadap semester ini. Aku benci, sangat benci. Semester dimana sosialku ikut hampa, dengan sedikit arti yang baru bermakna pada tahun-tahun yang akan datang.
Kita memulai dengan lolos acara jumper di akhir semester kedua. Setelah keberhasilan dan sedikit ekstra episode, aku menyabet nomor himpunan, memberikanku kesempatan berkembang di organisasi mahasiswa -yang kelak aku sadari tidak sesuai diriku- dan juga terlibat aktif dalam himpunan.
Semester ini dimana kebebalanku dimulai. Aku yang hanya pernah skip 1 kali dalam 2 semester pertama kuliah karena ketiduran -lengkap dengan seluruh rasa bersalahnya- justru dengan entengnya meninggalkan kelas hingga jatah maksimal: 3x pertemuan. Pada akhir kuliah semester 3 ini, semuanya sudah jungkir balik.
Mulai dari himpunan, setelah diikutkan pada tim dan mulai terlibat prosesnya yang tersekat dekrit bapak yang terpuji rektor (dengan segala hormat, nada sarkasme ini ditujukan untuk mewakilkan diri saya kala semester itu. Saya melihat kemudian alasannya sangat logis dan saya maklumi), saya mulai belajar sedikit tentang organisasi. Jujur, jauh dari gambaran ideal yang saya harapkan. Dari semua orang dalam tim saya waktu itu, saya sendirian dari angkatan saya yang berasal jurusan saya (ada tim lain yang berisi rekan-rekan saya). Itu membuat saya cukup minder, jujur saja. Satu orang di dalam tim ini yang kelak akan sangat bermakna bagi saya dipertemukan dalam tim ini, yang akan relevan kemudian hari.
Selanjutnya adalah UKM. Saya diberi jabatan sebagai staff untuk satu program, namun kurangnya kemampuan saya mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan program itu membuat programnya gagal. Parahnya, saya menyalahkan kepala departemen yang menaungi. Staff tidak tahu untung emang.
Terakhir adalah akademik. Pada semester ini, situasinya berubah dari A menjadi Z secepat kilat. Aku punya grudge dengan salah satu pengajar (yang lumayan banyak sih juga yang punya grudge), sedangkan aku kesulitan dengan pelajaran-pelajaran lainnya. Alhasil, pada akhir semester IP saya terjun bebas sebesar 0.9 poin.
Akibat dari terjun bebas ini, saya kehilangan izin mengikuti himpunan dan UKM dari orang tua, namun saya tetap mengikuti UKM, namun menolak menjadi ketua kala ditawarkan di semester selanjutnya.
Apakah ada orang menarik yang saya temui di semester ini? Oh ada. Dia mengajarkan saya dari sisi yang terbalik. Selama ini, saya mencintai orang namun orang tidak mencintai saya. Dalam kasus dia, sebaliknya. To be honest, I feel everything was a mistake. I should've never get involved in her life, at all.
Komentar
Posting Komentar
Silakan berkomentar!
Posting Iklan Promosi (kecuali promosi blog) tanpa komentar ke subjek akan dihapus.