Kajian Asmaul Husna

            Asma’ul Husna sebagai nama-nama dan sekaligus sifat-sifat Allah SWT. Merupakan contoh bagi manusia untuk dipelajari, dimengerti, dihafalkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga cita-cita setiap manusia untuk meraih kebahagian dunia dan akhirat menjadi kenyataan.

Rasulullah SAW bersabda :

 إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمَا مِائَةً إِلاَّ وَاحِدًا مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ

Artinya : “Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama, barangsiapa hafal (membaca setiap hari) masuk surga.” (HR. Tirmizi)

Dalam memahami dan memaknai hadist tersebut, kita harus melakukannya secara luas, bahwa yang sebenarnya dijamin masuk surga dalam hadist diatas adalah orang-orang yang menjadikan Asma’ul Husna sebagai model atau panduan perilaku manusia dalam kehidupan. Inilah pembuktian dari iman, Islam, dan ihsan yang akhirnya membina manusia menjadi ikhlas dan bertakwa.

            Asma’ul Husna menunjukkan kebesaran Allah SWT, maka tak selayaknya manusia sombong atas karunia Allah SWT. Dengan mempelajari Asma’ul Husna, manusia akan semakin mengakui kebesaran Allah SWT dan menyadari betapa hinanya dia di hadapan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.

Ibnu Baththol rahimahullah berkata : “Cara beramal dengan kandungan asma’ul husna adalah dengan meneladani kandungan nama-nama Allah SWT yang boleh/bisa untuk diteladani semisal Ar Rohiim [Yang Maha Penyayang], Al Kariim [Yang Maha Dermawan]. Maka hendaklah seorang hamba melatih dirinya untuk memiliki kandungan dari sifat-sifat Allah Jalla wa ‘Ala yang semacam itu akan tetapi tentu dengan kandungan yang layak bagi hamba. Adapun sifat AllahAzza wa Jalla yang khusus bagiNya semisal Al Jabbar [Yang KehendakNya pasti menang], Al Adziim [Yang Maha Agung] maka kewajiban seorang hamba adalah menetapkan adanya sifat tersebut bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, tunduk terhadapnya, dan tidak menghiasi dirinya dengan sifat tersebut. Sedangkan nama-nama Allah yang padanya ada makna janji maka kewajiban seorang hamba adalah menambatkan pada hatinya rasa harap terhadapnya, adapun apabila nama-nama tersebut padanya terkandung makna ancaman maka kewajiban seorang hamba adalah menjauhinya, menjaga diri darinya, menambatkan dalam hatinya rasa cemas dan takut yang disertai dengan ilmu”.

Selain itu, di dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman :

“Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S Al-‘A`raf [7] : 180)

“Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang baik),” (Q.S Taha [20] : 8)

“Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S Al-Hashr [59] : 2)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[HOAX] Pesan Juru Kunci

Daftar Enzim Pencernaan, Letak dan Fungsi

Typeform : Membuat Formulir dengan Mudah!