Ambar

Malam itu rasanya sakit
Layak duri menembus diri
Asa tanpa harapan
Angkasa terluka, nyeri sendi

Tangan besi memberi titah
Perintah suci tanpa perlawanan
Kaum papa menangis patah
Rasa, irama dan karsa marah

Sebuah kebebasan direnggut
Sebuah perintah direbut
Sebuah keinginan dicabut
Sebuah olahraga dipatut

Oh, kenapa?
Apa dosa pendahulu kami?
Atau dikata, apa kami puja dulu,
Balik pada oratorio kami?

Tak apa tak wasal
Tak apa titah lazim
Tapi, bebaskan belenggu
Bebaskan hak kami
Izinkan, bebasan kami

Puja kami,
Kami sang ambar
Ambar masa depan
Ambar kemajuan
Ambar kebangkitan...
Ambar...
Ambar budak...
Ambar...
Ambar mainan

Bebaskan kami,
Kembalikan kami, layak emas
Ambar berharga, ambar harapan
Salam, dari kami yang tak berdaya

Sebelumnya saya publikasikan di LINE dengan foto 'Olahraga' sebagai bagian dari #UKMPenalaranITS dan #RuangRasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[HOAX] Pesan Juru Kunci

Daftar Enzim Pencernaan, Letak dan Fungsi

Typeform : Membuat Formulir dengan Mudah!