Sebuah Kenangan dalam Secangkir Teh

Malam sunyi ini kembali berhembus, dan di sini aku merindukan kehadirannya.
Malam sunyi ini kembali melambat, dan di sini aku mengaduk mimpi lama.
Secangkir teh dengan rasa manis, menghapus pahit dahak dalam tenggorokan.
Secangkir teh dengan rasa manis, menghapus luka kecil dalam hati.

Di sini menunggu, tersenyum dalam lara.
Luka namun dibutakan dalam mimpi aksara.
Menunggu tanpa pasti, berharap tanpa arti.
Bisakah waktu diakselerasi, mengakhiri nanti.

Lelah dan runyam, namun senyuman tetap tajam.
Pujian dan harapan, berikan kepada sesama pahlawan.
Teman dan lawan, berbaik perangai semasa tersisa.
Kala waktu telah berhenti, entah temu dan sapa,
atau temu dan lupa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[HOAX] Pesan Juru Kunci

Preparing Anaconda with Tensorflow [ACTUALLY WORKED FOR ME 2024]

Prof Ashari, Tangan Dingin Sang Rektor Visioner