Mengemas Kritik

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Ini mungkin terdengar agak aneh. Iya, mengemas kritik. Mungkin hampir kita semua pernah melakukan hal yang bernama kritik, tetapi seringkali kita lupa bahwasanya kita perlu mengemas kritik kita.

"Karya ini sampah."
"Karya ini ga bermutu."
"Ini mah anak tk juga bisa."

Mungkin ini terdengar biasa saja bagi kita, tetapi kritik semacam ini justru membuat pendapat kita tidak bermutu dan cenderung diacuhkan. Selain itu, jika kita melakukan ini pada karya besar hasilnya adalah sebuah rentetan sumpah dari penggemar karya itu.

"Karya ini lumayan, tetapi kurang ..."
"Saya kurang menangkap nilai dari karya ini, karena ..."

Meskipun masih ada kesan menusuknya, tetapi saat kritik itu dibarengi saran yang bermanfaat untuk membangun karya itu ke depannya, kritik seperti ini lebih berpotensi untuk diperhatikan pemilik karya dan mendapat tanggapan lanjut. Siapa tahu bahwa kritik kita itu akan membuat nama kita tertancap dihalaman terima kasih pada 10 revisi berikutnya?

Kalau kritik kita sopan tapi tidak diperdulikan gimana mas? Ya sudah, ikhlaskan saja. Menerima atau tidak memang hak seorang pemilik karya, tetapi pemilik karya yang baik akan menerima kritikan dan saran yang dapat membangun karyanya.

Muhammad Daffa Abiyyu Rahman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[HOAX] Pesan Juru Kunci

Daftar Enzim Pencernaan, Letak dan Fungsi

Typeform : Membuat Formulir dengan Mudah!