Aspartam dan Penggunaannya Dalam Makanan

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh





















Daffa Abiyyu
Juli 2015









Pendahuluan
1.1 : Latar Belakang
Zaman sekarang banyak makanan yang menggunakan zat-zat tambahan, baik yang alami maupun buatan, yang bisa menguatkan cita rasa, mengubah rasa, dan mengawetkan makanan. Zat-zat tersebut, terutama zat buatan, lebih dikenal dengan Zat Aditif banyak digunakan oleh industri makanan karena harganya yang murah dan efeknya yang bisa meningkatkan kualitas produk, sehingga menguntungkan bagi perusahaan. Akan tetapi, banyak zat-zat tambahan ini yang melebihi aturan yang ditetapkan, bahkan penggunaan zat-zat terlarang sebagai Zat Aditif.
Zat Aditif yang sering digunakan dalam makanan sebagai pemanis salah satunya adalah Aspartam. Zat ini memberikan rasa manis pada suatu makanan/minuman. Seperti kebanyakan Zat Aditif lainnya, Aspartam mempunyai dosis dan aturan penggunaan pada makanan. Pada makalah ini akan dibahas tentang Aspartam dengan lebih detail.
1.2 : Rumusan Masalah
Zat Aditif Aspartam banyak digunakan di berbagai produk makanan. Pada penelitian ini, yang menjadi rumusan masalahnya adalah :
  1. Makanan dan Minuman apa saja yang mengandung Aspartam?
  2. Apa saja manfaat dan bahaya dari mengonsumsi Aspartam?
Untuk menyelesaikan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini akan menggunakan beberapa produk makanan untuk mengetahui zat-zat yang digunakan dan apakah Aspartam termasuk di dalamnya. Informasi dari berbagai sumber akan dikumpulkan untuk mengetahui manfaat dan bahaya Aspartam.
1.3 : Tujuan Penelitian
Tujuan daripada penelitian ini adalah :
  1. Mengetahui beberapa contoh produk yang mengandung Aspartam.
  2. Mengetahui manfaat dan bahaya dari mengonsumsi Aspartam.















Eksprimen
2.1 : bahan 
  1. Sirup ABC Jeruk Florida
  2. -
2.2 : Cara kerja
  1. Setiap makanan/minuman di periksa label kandungan makanan/minuman
  2. Hasil pemeriksaan di tulis dalam tabel, jika ada ditulis Y, jika tidak ditulis X


pastedGraphic.png





Pembahasan
Aspartam merupakan pemanis sintetis non-karbohidrat, aspartyl-phenylalanine-1-methyl ester, atau merupakan bentuk metil ester dari dipeptida dua asam amino yaitu asam amino asam aspartat dan asam amino essensial fenilalanina. 
Kepala Laboratorium Biokimia Pangan dan Gizi IPB Prof.Dr.ir. Made Astawan MS mengatakan aspartam merupakan pemanis rendah kalori dengan kemanisan 200 kali kemanisan gula (sukrosa), sehingga untuk mencapai titik kemanisan yang sama diperlukan aspartam kurang dari satu persen sukrosa. Seperti banyak peptida lainnya, kandungan energi aspartam sangat rendah yaitu sekitar 4 kCal (17 kJ) per gram untuk menghasilkan rasa manis sehingga kontribusi kalorinya bisa diabaikan sehingga menyebabkan aspartam sangat populer untuk menghindari kalori dari gula. 
Keunggulan aspartam yaitu mempunyai energi yang sangat rendah, mempunyai cita rasa manis mirip gula, tanpa rasa pahit, tidak merusak gigi, menguatkan cita rasa buah-buahan pada makanan dan minuman, dapat digunakan sebagai pemanis pada makanan atau minuman pada penderita diabetes.
Di antara semua pemanis tidak berkalori, hanya aspartam yang mengalami metabolisme. Tetapi proses pencernaan aspartam juga seperti proses pencernaan protein lain. Aspartam akan dipecah menjadi komponen dasar, dan baik aspartam maupun komponen dasarnya tidak akan terakumulasi dalam tubuh.
Dalam keadaan normal, fenilalanina diubah menjadi tirosina dan dibuang dari tubuh. Gangguan dalam proses ini (penyakitnya disebut fenilketonuria atau fenilalaninemia atau fenilpiruvat oligofrenia, disingkat PKU) menyebabkan fenilalanina tertimbun dalam darah dan dapat meracuni otak serta menyebabkan keterbelakangan mental. Penyakit ini diwariskan secara genetik, tubuh tidak mampu menghasilkan enzim pengolah asam amino fenilalanina, sehingga menyebabkan kadar fenilalanina yang tinggi di dalam darah, yang berbahaya bagi tubuh.
Kedua jenis asam amino ini secara alamiah terkandung dalam berbagai makanan berprotein seperti daging, biji-bijian dan juga produk-produk susu. Namun aspartam dapat dibuat secara sintetis di laboratorium.
Aspartam telah dinyatakan aman digunakan baik untuk penderita kencing manis, wanita hamil, wanita menyusui bahkan anak-anak. Pengecualiannya hanya satu, penderita fenilketonuria. Menurut US Food and Drug Administration (FDA), The Joint Expert Committee on Food Additives (JECFA), Americam Medical association (AMA), The American Council On Sience and Health (ACSH) aspartam merupakan bahan makanan yang aman bagi kesehatan, hanya berpengaruh pada rasa manis.
Penelitian yang menggunakan aspartam secara bolus sebesar 34 mg/kg berat badan memperlihatkan bahwa walaupun hasil metabolisme aspartam dapat melewati sawar darah plasenta, jumlahnya tidak bermakna untuk sampai dapat menimbulkan gangguan saraf pada janin. Penelitian besar yang dilakukan terhadap manusia, bukan hewan tikus menjelaskan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa minuman soda yang mengandung pemanis aspartam dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker. Aspartam dapat diurai oleh tubuh menjadi kedua asam amino tersebut dan termasuk pemanis nutritif. Hanya, aspartam tidak tahan suhu tinggi, karena pada suhu tinggi aspartam terurai menjadi senyawa yang disebut diketopiperazin yang meskipun tidak berbahaya bagi tubuh, tetapi tidak lagi manis. Karena itu, aspartam tidak dipakai dalam produk pembuat kue dan dipakai hanya untuk minuman, es krim, dan yoghurt. Jika dicerna secara normal oleh tubuh, aspartam akan menghasilkan asam aspartat dan fenilalanina. Dengan demikian, aman untuk dikonsumsi.
Fenilketonuria adalah penyakit di mana penderita tidak dapat memetabolisme fenilalanina secara baik karena tubuh tidak mempunyai enzim yang mengoksida fenilalanina menjadi tirosina dan bisa terjadi kerusakan pada otak anak. Dan karena itu perlu untuk mengontrol asupan fenilalanina yang didapatnya. Penyakit ini tidak pernah ditemukan di Indonesia, tetapi pada orang kulit putih, itupun kejadiannya hanya satu per 15.000 orang. Bukan hanya aspartam, tapi juga segala macam makanan yang mengandung fenilalanina termasuk nasi, daging dan produk susu. Karena itu, pada setiap produk yang mengandung aspartam ada tanda peringatan untuk penderita fenilketonuria bahwa produk yang dikonsumsi tersebut mengandung fenilalanina.
Untuk meningkatkan faktor keamanan dalam penggunaannya, FDA pun memberikan batas-batas pemakaian yang dianjurkan. Istilah yang dipakai adalah Acceptable Daily Intake (ADI) yang berarti asupan harian yang diperbolehkan. Ukuran yang dipergunakan adalah jumlah pemanis per kilogram berat badan per hari yang dapat dikonsumsi secara aman sepanjang hidupnya tanpa menimbulkan risiko. ADI adalah tingkat yang konservatif, yang umumnya menggambarkan jumlah 100 kali lebih kecil dibandingkan tingkat maksimal yang tidak memperlihatkan efek samping dalam penelitian binatang. ADI untuk aspartam adalah 40 mg/kg berat badan.
Aspartam merupakan salah satu pemanis, yang merupakan golongan protein (asam amino fenilalanin & asam aspartat). Asam amino ini secara alami juga terdapat dalam makanan yang mengandung protein, seperti daging, ikan, ayam, biji bijian dan produk susu. Aspartam aman dan telah banyak dibuktikan melalui lebih dari 200 studi ilmiah. Penggunaan aspartame pada produk pangan pun telah disetujui oleh Regulatory Authorities di lebih dari 100 negara di dunia termasuk Indonesia (Badan Pengawasan Obat dan Makanan), FDA, The Center For Disease Control, The European Commision’s scientific Committee on Foods dan ahli-ahli dari United Nation of Food and Agriculture Organization dan WHO.
































Kesimpulan
Berdasarkan dari Hasil Eksprimen dan Pembahasan, dapat disimpulkan bahwa Aspartam terdapat pada sebagian makanan dan minuman rendah kalori dan gula (seperti Ester-C) dan aman untuk dikonsumsi selama memenuhi takaran yang ditentukan, kecuali oleh penderita fenilketonuria.
Aspartam mempunyai batas angka konsumsi/hari adalah 40 mg/kg massa badan. Sehingga pengonsumsian produk-produk Aspartam dianjurkan untuk tidak terlalu banyak.



































daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Aspartam diakses Minggu, 12 Juli 2015







































FOTO  

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[HOAX] Pesan Juru Kunci

Daftar Enzim Pencernaan, Letak dan Fungsi

Typeform : Membuat Formulir dengan Mudah!