Halusinogen : Pengertian, Jenis dan Gejala Pemakaian
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Halusinogen merupakan suatu zat yang dapat menimbulkan berbagai gejala psikologi yang sifatnya kompleks. Halusinogen juga dapat menimbulkan penyimpangan persepsi.
Kelompok yang ada pada golongan halusinogen dapat berupa:
1. LSD (asam lisergik dietilamid)
2. Meskalin
3. PCP (Phencyclidine)
4. Psilocybin
5. Dan yang lainnya dari bahan sintetik
1. LSD
LSD (lysergic acid diethylamide; diucapkan lie-SIR-jic A-sid die-ETH-a-la-mide) adalah zat sintetik pertama yang dibuat pada tahun 1938 oleh ahli kimia Swiss Albert Hofmann (1906). Sementara mencari obat sakit kepala, Hofmann terisolasi asam lysergic dari jamur ergot yang tumbuh pada gandum. Di laboratorium ia menambahkan molekul diethylamide ke kompleks asam lysergic. Sementara Hofmann bekerja dengan senyawa baru, setetes bahan memasuki aliran darah melalui kulit ujung jarinya dan Hofmann segera mengalami halusinasi intens.
Pada than 1950, ahli kimia Amerika melakukan serangkaian percobaan di mana obat itu diberikan kepada tikus, laba-laba, kucing, anjing, kambing, dan gajah. Semua hewan menunjukkan perubahan dramatis dalam perilaku. Percobaan pada subyek manusia kemudian dilakukan. Para peneliti berharap untuk menggunakan LSD sebagai pengobatan untuk gangguan seperti skizofrenia, alkoholisme, dan kecanduan narkotika. Namun, segera menjadi jelas bahwa obat itu tidak memiliki terapi (penyembuhan) setelah digunakan, dan penelitian tentang itu ditinggalkan.
LSD, termasuk salah satu obat ilegal dan merupakan salah satu halusinogen yang dikenal paling kuat. Ini adalah 5.000 kali lebih kuat dari mescaline dan 200 kali lebih kuat dari psilocybin. Hanya sejumlah kecil obat dapat menghasilkan efek dramatis. Obat ini dapat ditelan, merokok (dicampur dengan ganja), disuntikkan melalui jarum, atau digosok pada kulit. Diminum, obat akan memakan waktu sekitar 30 menit untuk memiliki efek dan hingga satu jam untuk efek penuh dirasakan. Efek total dari LSD bisa bertahan 6 sampai 14 jam.
Pengguna telah dikenal untuk melompat dari bangunan atau berjalan di depan truk bergerak karena mereka telah kehilangan pemahaman mereka tentang realitas. Pengguna berulang LSD yang kemudian berhenti minum obat sering mengalami kilas balik, atau halusinasi masa lalu hidup. Bagaimana LSD menghasilkan semua efek ini dalam tubuh masih belum diketahui. Para peneliti tahu bahwa obat menempel ke situs pengikatan kimia tertentu secara luas tersebar di seluruh otak. Apa yang terjadi setelah itu tidak diketahui.
2. PCP (Phencyclidine)
Zat ini dikenal juga dengan istilah “angel dust”. PCP merupakan singkatan dari phencyclidine. Obat ini menghambat reseptor pada otak untuk menerima glutamat. Efek ini lebih berbahaya dibanding halusinogen lainnya, dengan gejala seperti schizophrenia dan efek mesum lainnya.
Efek samping itulah yang membuat PCP tidak digunakan untuk tujuan medis. Obat tersebut diuji sebagai obat anestesis pada 1950-an dan sempat digunakan untuk melumpuhkan hewan pada operasi hewan. Tapi pada 1960-an, PCP muncul di masyarakat dan digunakan sebagai obat hiburan, terkenal mampu memberikan euforia dan memberi perasaan kemenangan sejati bagi penggunanya.
3. Peyote
Peyote merupakan kaktus yang dapat memberi efek halusinasi dari mescaline. Seperti kebanyakan halusinogen, mescaline terikat pada reseptor serotonin di otak, menghasilkan sensasi “high” dan pandangan kaleidoskopis. Penduduk asli di Meksiko menggunakan peyote pada perayaan selama beribu-ribu tahun untuk ritual religius.
4. Psilocybin
Disebut “magic” karena memiliki kandungan halusinogenik berupa psilocybin, senyawa yang dipecah menjadi psilocin di dalam tubuh. Psilocin akan mengikat reseptor serotonin pada bagian otak, dan menyebabkan halusinasi seolah sinestesia. Dalam pengaruh zat tersebut, seseorang dapat merasakan gambar, suara, aroma, dan sensasi tertentu.
Manusia telah mengkonsumsi psylocibin selama beribu-ribu tahun, meski makanan ini dapat mengubah pikiran seseorang. Psilocybin kini sedang dikaji sebagai pengobatan potensial terhadap rasa gelisah, depresi, dan kecanduan.
Gejala yang timbul pada saat pemakaian halusinogen berupa:
- Kapala terasa pening
- Kondisi tubuh terasa lemah
- Merasa mual dan muntah
- Terjadi ilusi visual yang menghilangkan realitas, bahkan sinestesia, yaitu dapat mencicipi warna atau bau suara racikan dari indra
- Terjadi gejala panik, karena terjebak dalam halusinasi, terutama halusinasi buruk
- Sifat eurofia, yaitu rasa gembira berlebihan dan keputus-asaan yang bergantian
- Penglihatan kabur, pelebaran pupil, dan kelemahan otot dan bergerak-gerak. Denyut jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh meningkat semua.
Di ambil dari berbagai sumber dan diubah seperlunya.
Komentar
Posting Komentar
Silakan berkomentar!
Posting Iklan Promosi (kecuali promosi blog) tanpa komentar ke subjek akan dihapus.