Napak Tilas Sel Darah Merah dalam 120 Hari Masa Hidupnya
Saya adalah sebuah sel yang hidup dalam tubuh manusia, yang bernama Eritrosit. Seringkali saya disebut oleh manusia sebagai Sel Darah Merah. Yup, saya adalah sel darah yang berwarna merah. Dan nama saya, Eritrosit berasal bahasa Yunani, yaitu erythros artinya merah dan kytos artinya selubung/sel. Golongan saya memiliki populasi yang sangat banyak, bisa mencapai 5 juta.
Mungkin kalian bertanya-tanya mengapa warna saya merah? Ya, itu berkat temanku Hemoglobin dan zat besinya, yang diberi gelar oleh manusia Hb. Warna saya sering berubah-ubah karena Hemoglobin. Saat Hemoglobin asyik mengikat Oksigen, warna saya menjadi cerah. Tapi saat Hemoglobin membuang Oksigen, tubuh saya menggelap, dan menimbulkan warna kebiru-biruan pada jalan-jalan Provinsi yang ku lalui, yaitu Pembuluh Darah.
Saya dilahirkan di sumsum tulang berwarna merah yang bentuknya pipih. Tapi, menurut catatan para nenek moyang saya, yang hidup saat manusia masih dalam kandungan. Mereka mengatakan mereka dibentuk dalam Provinsi Hati/Liver dan Provinsi Limpa/Hevar. Saya akan menjadi dewasa dalam 7 hari. Setelah menjadi dewasa, saya punya usia sampai 120 hari dan nuklei saya dihancurkan untuk tempat teman saya Hemoglobin.
Setelah itu, tugas saya dimulai. Dalam tubuh saya terdapat sebanyak-banyaknya 2.5 gram zat besi dan sebuah konkaf untuk ruang teman saya Hemoglobin untuk mengikat Oksigen. Tugas saya dan Hemoglobin adalah mengangkut Oksigen sebanyak lebih dari 98% keseluruh tubuh. Teman saya Hemoglobin juga membawa hasil sisa metabolisme dan Karbon Dioksida saat pergi ke Provinsi Jantung. Terkadang dia mengikat Karbon Monoksida dan mengakibatkan dia kesulitan mengikat Oksigen.
Saya dikirim dari jalan Pembuluh Darah dan ditemani si Plasma ke Provinsi Jantung, yang juga dikenal dengan Provinsi Cor. Saat tiba di Provinsi Cor, tugas saya dimulai. Saya dibawa ke Provinsi Paru-Paru, atau yang kami sebut dengan Provinsi Pulmo. Kami melewati Atrium Kanan dan dilanjutkan ke Ventrikel Kanan Cor. Disana, saya menunggu giliran masuk ke Pulmo melalui Katup Triskupidalis. Lalu, setelah giliran kami tiba dan melewati katup, kami melalui jalan bernama Arteri Pulmonalis yang dimana saya masih kotor saat melewatinya.
Di Pulmo, para petugas Pulmo telah menyiapkan paket-paket Oksigen untuk saya dan para eritrosit lainnya bawa ke seluruh Negara, yaitu Negara Tubuh, yang terpecah atas banyak Provinsi. Teman saya Hemoglobin beraksi dan mengikat Oksigen yang harus kami bawa. Lalu kami keluar dari Provinsi Pulmo melalui jalan bernama Vena Pulmonalis. Keluar dari jalan Vena Pulmonalis, kami kembali ke Provinsi Cor, tetapi di sudut lainnya, yaitu sebelah kiri. Kami melewati Atrium Kiri menuju Katup Biskupidalis. Di ujung Katup ini saya tiba di Ventrikel Kiri dan saya bersama para Eritrosit lainnya bergegas melalui jalan bernama Aorta menuju Provinsi-Provinsi lain yang memerlukan Oksigen.
Jika saya melalui jalan utara, saya akan tiba di Provinsi Kepala, Leher, dan banyak lagi Provinsi di Blok Atas, yang semuanya memerlukan Oksigen yang saya dan Eritrosit-Eritrosit lainnya bawa. Sementara kalau lewat jalan selatan maka saya akan banyak bertemu Provinsi-Provinsi Blok Bawah, seperti Hevar dan Kaki.
Untuk proses penyuplaian, saya dan Hemoglobin akan berdifusi dengan jaringan-jaringan Provinsi, lalu mereka menukarnya dengan mendifusikan Karbondioksida kepada kami, para Eritrosit untuk dibawa ke Provinsi Jantung nantinya. Setelah perjalanan penyuplaian selesai, saya akan kembali ke Provinsi Cor. Jalan kembali ada dua tergantung arah berangkat saya. Jika berangkat dari utara, saya akan tiba di Provinsi Cor melalui Vena Cava Superior. Dan jika berangkat dari selatan, saya akan tiba di Provinsi Cor melalui Vena Cava Inferior.
Pekerjaan saya akan berulang-ulang selama 120 hari. Setelah itu, saya akan kembali dibawa ke Provinsi Hati atau Provinsi Limpa, dan disana kami para Eritrosit akan dirombak. Yang menyedihkan adalah kami para Eritrosit harus berpisah dengan teman yang sudah menjadi sahabat akrab sepanjang kami bekerja, yaitu para Hemoglobin, tak terkecuali saya yang sangat sedih berpisah dengan teman akrab Hemoglobin yang telah bekerja bersama saya selama ini. Kami para Eritrosit akan dirombak untuk menjadi generasi baru Eritrosit yang akan melanjutkan tugas kami menggunakan zat besi di dalam tubuh sahabatku, Hemoglobin yang dimana akan ditinggal oleh sahabatku Hemoglobin saat dia dirombak. Dan tugas penerus kami sama dengan kami : Menyuplai Oksigen.
Sementara itu, Hemoglobin akan berubah menjadi Bilirubin, zat biru yang biasa ada pada Kota-Kota Empedu, atau lebih dikenal dengan nama Saluran Empedu, dan berpusat di Provinsi Usus. Tugas sahabatku juga berubah menjad pengemulsi lemak.
Referensi :
Solikhin, Buku Kerja Peserta Didik (BKPD) SERASI (Sarana Evaluasi dan Prestasi) Biologi SMA-MA Kelas XI Semester 1 + 2, Banjarmasin : Solikhin, 2007
Komentar
Posting Komentar
Silakan berkomentar!
Posting Iklan Promosi (kecuali promosi blog) tanpa komentar ke subjek akan dihapus.